Please open Admin -> Appearance -> Menus Setting

Bapak Purnomo, Ketua Kelompok Tani di Desa Toabo sebagai penerima manfaat program RIF. Photo: NSLIC/NSELRED

Menghadapi kondisi dan permasalahan peternakan sapi dan manajemennya dimana sisi lingkungan hidup menjadi bagian dari permasalahan tersebut, proyek NSLIC/NSELRED bersama Pemerintah Daerah dan parapihak terkait di Kawasan Prioritas Pembangunan Nasional (KPPN) Manakarra Berdaya, Kabupaten Mamuju, sedang mengembangkan pilot pengelolaan peternakan sapi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Melalui program Dana Inovasi Responsif (RIF), inovasi yang dilakukan berupa perbaikan keseluruhan tata kelola peternakan sapi termasuk didalamnya pengembangan Posyandu Sapi, Rumah Kompos, kandang sehat, penyediaan pakan sehat, dan perbaikan/peningkatan kesehatan sapi.

Khusus mengenai isu lingkungan hidup, menurut para peternak sapi di Desa Toabo dan Desa Papalang, ada banyak isu yang mereka hadapi. Mulai dari aktivitas peternakan sapi di kawasan ini, yaitu pakan ternak hanya hijauan berserat tinggi yang mengandung gas methane yang sangat tinggi, infrastruktur kandang yang tidak memadai dan kondisi kandang yang tidak higienis, penanganan limbah yang kurang baik di mana limbah cair dibuang langsung ke sungai, dan banyaknya limbah padat yang dibiarkan dalam area kandang yang menimbulkan bau dan berpengaruh buruk pada kesehatan warga setempat.

Untuk itu, intervensi RIF mencoba mengubah perilaku peternak dalam hal perbaikan komposisi pakan dan pengelolaan peternakan sapi yang baik secara terlembaga. Semua upaya tersebut perlu didukung di tingkat kebijakan. Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Peternakan Kabupaten Mamuju berkomitmen memberikan dukungan inovasi kawasan ini dalam hal kebijakan atau program tata kelola peternakan yang ramah lingkungan.

###

No Comment

You can post first response comment.

Leave A Comment

Please enter your name. Please enter an valid email address. Please enter a message.