JAKARTA, 9 September 2021 – Pekan lalu (2/9) proyek NSLIC/NSELRED dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi kembali mempertemukan para petani lada Belitung dengan investor lokal dan intenasional secara semi virtual untuk merealisasikan kesepakatan kerja sama bisnis yang sebelumnya telah dibahas dalam pra pertemuan bisnis Agustus lalu. Melalui program Dana Inovasi Responsif (RIF) tahap ketiga, pertemuan bisnis kali ini dihadiri oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; Duta Besar Kanada untuk Indonesia; Deputi Pengembangan Regional Bappenas; Konsulat Jenderal RI di Kanada; Bupati Belitung; perwakilan kementerian/lembaga; dan pelaku usaha.
Natalie Leondhart, Senior Manager LRED Proyek NSLIC menjelaskan di awal acara bahwa pertemuan ini dapat membuka akses pasar dan menghubungkan pelaku usaha dengan buyer. “Mereka membutuhkan akses pasar terutama dalam masa pandemi ini”. Ia lanjut menjelaskan adanya beberapa jenis dukungan investor, yaitu sebagai pembeli komoditas atau produk, sebagai penyedia modal, maupun dukungan teknis untuk peningkatan kualitas SDM ataupun kualitas produk dimana hal ini sangat berhubungan dengan keberlanjutan setelah program RIF berakhir di akhir tahun 2021. Kelestarian lingkungan dan keterlibatan perempuan juga sangat diperhatikan dalam proses kegiatan ini.
Dalam kata sambutannya, Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar menyampaikan bahwa arah pembangunan desa terinci ke dalam 18 tujuan (Sustainable Development Goals) SDGs Desa. “Kegiatan ini berperan untuk mempercepat pencapaian tujuan SDGs Desa yang ke-18 yaitu Kelembagaan Desa Dinamis dan Budaya Desa Adaptif karena akan melibatkan Bumdes dan Bumdes Bersama untuk pertumbuhan ekonomi desa yang rata”, jelasnya. Bapak Menteri Abdul Halim berharap bahwa Bumdesa dan Bumdesa Bersama dapat mengambil peran penting dalam menjamin kemitraan dan produksi sehingga pemasaran lada dengan mitra pembangunan dan lima kementerian/lembaga yang hadir dalam pertemuan bisnis ini menjadi semakin kuat.
Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Cameron MacKay juga hadir untuk memberikan kata sambutannya. Beliau menyampaikan bahwa acara hari ini, yang berfokus pada lada, sangat penting bagi Kanada karena dukungan ini membuka jalan menuju keberlanjutan jangka panjang. Melalui NSLIC, Kanada mendukung Indonesia untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan pendapatan mereka yang miskin dan rentan melalui peningkatan iklim investasi dan memperkuat pengembangan ekonomi lokal.
Dalam pertemuan bisnis ini, tiga Nota Kesepahaman ditandatangani sebagai bukti keseriusan para pihak untuk saling berinteraksi guna mencapai sinergi besar, yaitu:
- Nota Kesepahaman tentang Pengadaan Produk Lada dan Produk Potensial Lain di Belitung antara PT. Elevania Sinergi Prima Nusantara dengan Pemerintah Kabupaten Belitung dan NSLIC;
- Nota Kesepahaman tentang Pelatihan Real Exporter untuk Kelompok Tani Lada, Kelompok Usaha Lada, dan Kelompok UMKM lainnya di Kabupaten Belitung antara Yayasan Bergerak Bersama Mendunia dengan Pemerintah Kabupaten Belitung dan NSLIC;
- Nota Kesepahaman tentang Pengembangan Komoditas Lada Organik antara Pemerintah Kabupaten Belitung dan PT. Mega Inovasi Organik.
Berbagai pihak juga terlibat dalam sesi diskusi Lada Belitung, seperti Kemenko Kemaritiman dan Investasi yang membahas tentang program Indonesia Spice Up the World yang juga berkolaborasi dalam proses bisnis dari hulu ke hilir dengan para petani, Archipelago marketplace yang menggambarkan potensi produk Indonesia di Kanada, dukugan PT. Elevania Sinergi Prima Nusantara terhadap para pelaku usaha, dan investor lainnya seperti UKM Mendunia, PT. Mega Inovasi Organik, Eden Farm, ExportHub.id, Made in Indonesia, SpiceUp, dan juga dari Kementerian Luar Negeri Indonesia.
NSLIC, Kemendesa dan Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung akan terus memfasilitasi proses kerja sama bisnis hingga adanya transaksi yang berkelanjutan.
Live Stream: https://www.youtube.com/watch?v=7PUkNXcm9Ng&t=4443s
Video Hikayat Lada Belitung: https://youtu.be/3iqLc7x8F4c
###
No Comment
You can post first response comment.