JAKARTA, 25 November 2020 – Sejak 2018, NSLIC telah memfasilitasi pilot inovasi PEL berbasis perikanan dan kelautan di wilayah Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan sejumlah wilayah Kawasan Prioritas Perdesaan Nasional (KPPN) yang melibatkan lebih dari 200 pelaku usaha termasuk UMKM, BUMDes, pembudidaya dan kelompok perempuan. Guna memperluas keterhubungan pasar para pelaku usaha tersebut, kemarin NSLIC memfasilitasi koordinasi PEL berbasis komoditas kelautan dan perikanan dengan mempertemukan pihak pemerintah, pelaku usaha UMKM, dan off-taker swasta.
Hadir dari Kementerian Desa dan PDT, Bapak Buhartani, Direktur PEL PDT; dari Kementerian Koperasi dan UKM, Ibu Victoria Simanungkalit, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran; dari Kemenko Perekonomian, Bapak Iwan Faidi, Asisten Deputi Koperasi dan UMKM yang memaparkan program-program pemerintah dalam mendukung perluasan pasar UMKM dan koperasi perikanan, rumput laut dan produk turunannya.
NSLIC memaparkan hasil pilot PEL di Kota Gorontalo untuk produk olahan ikan sagela, Kota Kendari untuk produk tepung ikan, Kota Baubau untuk produk ikan asap, Wakatobi untuk produk rumput laut, Maluku Tengah untuk pariwisata kelautan, Pinrang untuk produk olahan ikan laut seperti bandeng, Pesisir Selatan untuk produk olahan tuna, Pandeglang untuk produk olahan tongkol dan tenggiri, Belitung untuk produk olahan hasil laut Selat Nasik, dan Klungkung untuk produk olahan rumput laut.
Dari off-taker swasta, hadir startups FishOn dan Aruna yang bergerak di pemberdayaan sepanjang supply perikanan, Evoware yang bergerak di pengolahan rumput laut sebagai alternatif pengemasan yang ramah lingkungan, Chef Ragil yang memberikan pandangan mengenai variasi produk makanan dari hasil laut.
No Comment
You can post first response comment.